DAKWAH KREATIF UNTUK ANAK MUDA



Dakwah yang ditujukan bagi generasi muda harus inovatif dan kreatif sesuai dengan kemajuan pada masa kini. Hal itu penting agar kalangan pemuda Muslim tertarik mengikuti dakwah tersebut dan mudah menyerap pesan-pesan agama yang disampaikan.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Khoirul Huda mengatakan hal tersebut kepada Republika, Selasa (27/2). ''Sesuai dengan usianya, para pemuda memiliki sifat yang suka tantangan, keingintahuan, dan petualangan,'' katanya. 

Sesuai dengan sifat kaum muda itulah, menurut Huda, dakwah untuk mereka tak melulu dilakukan di masjid-masjid, ruang sekolah, ataupun tempat-tempat formal lainnya. Agar menarik minat kalangan muda, menurut pria Lampung ini, kegiatan dakwah dapat dilakukan di tempat-tempat terbuka, seperti alun-alun atau taman.

Pada era kemajuan teknologi dan komunikasi seperti saat ini, menurut Huda, dakwah sangat penting bagi generasi muda agar mereka tidak terjerumus pada hal-hal negatif. ''Setiap hari, informasi di media itu sangat banyak. Melalui dakwah, ulama dapat memberikan pemahaman kepada mereka agar tidak melenceng dari ajaran Islam.''

Ketua Yayasan Inspirasi Muda Bogor (Imago) Kholis Wardan pun sependapat bahwa dakwah untuk generasi muda sangat penting. ''Sebab, mereka adalah calon pemimpin masa depan. Kalau kalangan muda tidak dibetulkan dari sekarang, bagaimana dengan Indonesia ke depannya," katanya.

Mengenai cara berdakwah, ia berpendapat, para ulama atau dai perlu membaur dengan hal-hal yang dekat dengan kalangan muda. Cara menyampaikannya pun, menurut dia, jangan selalu menggunakan metode dakwah konvensional, misalnya dari atas mimbar. "Kalau metodenya sama dengan yang dulu-dulu, takutnya kalangan muda kita kurang tertarik.''

Tantangan sangat banyak

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) KH Ahmad Satori Ismail menyatakan, kaum muda sangat memerlukan siraman rohani. Sebab, tantangan pemuda saat ini sangat banyak.

''Kawula muda perlu dilindungi dari berbagai 'serangan' yang ada dengan memberikan dakwah yang tepat dan baik dari para dai,'' katanya, Senin (16/2).

Menurut dia, banyak hal yang perlu disampaikan para dai kepada para pemuda, di antaranya masalah akidah, ibadah, akhlak, muamalah, dan pembentengan diri dari segala godaan yang muncul di sekitar kehidupan remaja. 

Agar pesan dakwah yang disampaikan bisa diterima dengan baik, lanjut Ahmad Satori, para dai harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan dunia anak muda. Cara atau media berdakwah juga harus dikuasai para dai. Media taklim hendaknya dihindari sebab hal ini akan membuat pemuda merasa jenuh.

Boleh jadi, berdakwah kepada para pemuda bukan hal yang mudah. Namun, menurut Satori, para dai tidak boleh menyerah. ''Sebab, kalau mereka hancur, maka masa depan bangsa juga akan hancur.''

Hal senada dikatakan Ustaz Erick Yusuf yang selama ini kerap berdakwah di kalangan anak muda. Ia berpedapat, para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa perlu dibimbing dan dibina sebaik mungkin. Apalagi, sebagian besar rakyat Indonesia merupakan kawula muda. Pemuda juga merupakan investasi bangsa yang perlu dilindungi dengan sebaik mungkin oleh bangsa Indonesia.

''Karena itu, para dai harus belajar esktra agar dakwah mereka bisa diterima di kalangan pemuda Indonesia.''

Seperti halnya Ahmad Satori, ia pun mengatakan, para dai harus bisa menyesuaikan diri dengan dunia remaja agar pesan dakwah dapat tersampaikan dengan baik. ''Kalau untuk dakwah kawula muda, para dai harus update," katanya.

Untuk itu, kata dia, para dai perlu mempelajari dan menyesuaikan diri dengan mental mereka.  Tema-tema pembahasan khas anak muda pun wajib dikuasai para dai. Misalnya, pembahasan tentang hari Valentine.

Berdakwah melalui aktivitas yang menarik juga sangat baik diterapkan kepada para remaja. "Misalnya, spirit game atau outbond," ujar Ustaz Erick. Menurutnya, kegiatan yang terdiri dari permainan, kesenian, dan hal-hal yang kreatif bisa diterapkan para dai dalam berdakwah kepada remaja.

Erick mengakui, selama ini ia telah melakukan berbagai cara agar dakwah yang disampaikannya bisa diterima oleh kalangan muda. Misalnya, membuat kaus bertemakan dakwah, nasyid remaja yang bernuansa Islami, dan berbagai gelaran yang menarik bagi mereka.

Komentar

Postingan Populer